Wednesday 10 October 2012

Pasar Terapung Damnoensaduak Bikin Penasaran!

Sudah ketiga kalinya saya datang ke Thailand, tapi belum juga sempat datang Damnoensaduak Floating Market. Akhirnya, rasa penasaran membawaku ke pasar terapung ala Negeri Gajah Putih.
Berbekal penasaran saya mengunjungi Damnoensaduak Floating Market, sebuah pasar tradisional terapung terbesar di Negara Gajah Putih. Dengan menyewa mini van saya dan keluarga sudah siap sejak pagi.
Membutuhkan waktu tempuh 2 jam perjalanan menuju Provinsi Ratchaburi yang berada di barat daya Kota Bangkok. Namun sayang, perjalanannya terasa datar dan membosankan.
Tiba di lokasi, saya harus beli tiket masuk dan menyewa sampan tentunya dengan adegan tawar menawar terlebih dahulu. Waduh! Patokan harganya tidak jelas, kalau sampai tidak jadi tentunya tidak seru.

Sudah jauh-jauh datang dan ingin tahu seperti apa sih Damnoensaduak pasar terapung Thailand itu, masa tidak jadi hanya karena harga sewa sampan yang tak jelas. Jadi, ya sudahlah terpaksa kami bayar, tapi dalam hati, "Kalau jelek awas, cukup sekali!"

Belum 5 menit menyusuri kanal yang lebih mirip seperti parit besar, bau tak sedap dari airnya yang berwarna coklat menyeruak masuk ke hidung. Sampah bertebaran, bekas botol mineral mengambang dimana-mana. Waduh! Apa bedanya dengan Ciliwung ya? Saya pun hanya tutup hidung pakai tisu.
Perahu akan saling berpapasan dan sesekali bersenggolan dengan perahu yang mengangkut wisatawan lainnya di sepanjang kanal. Di pinggir kanal banyak kios-kios penjual suvenir dan sampan para penjual makanan dan buah-buahan yang sedang menunggu pembeli, bertransaksi. Itu memang pemandangan unik.

Jika Anda membayangkan Damnoensaduak, pasti membayangkan keramaiannya seperti pasar terapung di Sungai Kapuas, Kota Banjarmasin? Anda salah, karena Damnoensaduak hanyalah pasar terapung yang memanfaatkan kanal-kanal kecil sampai akhirnya sampan itu berhenti ditempat yang sama waktu saya naik tadi.

Lho, mana sungai besarnya ya? Saya membayangkan sebuah pasar terapung yang spektakuler dimana berkumpul ratusan penjual di sampannya yang berada di tengah-tengah Sungai Chaopraya.
Saya pun masih penasaran, ternyata lebih seru Pasar Terapung Banjarmasin. Saya pun membatin, "Cukup sekali, dan saya tidak penasaran lagi." Cintailah alam dan negerimu!

No comments:

Post a Comment